Korp Pelatih Pramuka “Tali Tigo Sapilin” BASELO DI HANDO CAFÉ RESTO NGARAI SIANOK





Kendatipun Kecamatan IV Koto diguyur hujan sejak subuh Sabtu 7 Desember 2019, tidak mengendorkan semangat Korp Pelatih Pramuka Kwarcab 0306 Gerakan Pramuka Agam untuk datang dan hadir “duduak baselo” di Hando Café Resto Ngarai Sianok Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.
Rapat Akhir Tahun Pusdiklatcab “Tali Tigo Sapilin” Kwarcab Agam tersebut, dibuka secara resmi oleh Kepala Pusdiklatcab kak H. Irzal, S.Pd, dengan agenda utama penyampaian hasil Pelatihan Asesor Akreditasi Gugus Depan (Gudep) Gerakan Pramuka oleh kak Khairul Koto, S.Sos dan Rina Mala Putri, M.Pd yang baru kembali dari pelatihan minggu lalu serta penyampaian seputar kegiatan Kwarcab yang telah, sedang dan akan datang yang disampaikan oleh Ketua Kwarcab 0306 Gerakan Pramuka Agam.

Korp Pelatih yang hadir, 5 berkualifikasi Pelatih Lanjutan Ijazah KPL (Agustinar, Irzal, Astati, Khairul Koto dan Firdaus), 12 berkualifikasi Pelatih Dasar Ijazah KPD (Fadli Aswad, Fajrelmi, Muhammad Syawal, Andry Kesuma, Irvanto, Rifnal, Rina Mala Putri, Romi Frimadani, Rahmi Susri, Deswati, Guslim dan Ramli Ya’kub). Sementara yang tidak hadir, 3 berkualifgikasi Pelatihan Lanjutan (Sry Tyastutik, Elvie Gusra, Suprapto) dan 5 berkualifikasi Pelatih Dasar (Yunaidi S, Murnialis, Lesniwarti, Yusmaini dan Yusril).

Khairul Koto dalam sajiannya mengingatkan bahwa perlu dan pentingnya dilaksanakan Akreditasi Gudep Gerakan Pramuka di Kabupaten Agam, sebagaimana gencarnya pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah, dalam rangka memajukan, meningkatkan dan mengembangkan Gudep, karena Gudep merupakan ujung tombak pendidikan kepramukaan, wadah berhimpunnya Anggota Pramuka, garda terdepan dan tempat berlangsung proses, serta pangkalan kegiatan pendidikan kepramukaan.

Tujuan dilksanakannya Akreditasi Gudep, sebut Khairul Koto, untuk menjamin Gudep yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang tidak memenuhi standar.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, tegas Khairul Koto, telah mulai memberikan sinyal tentang pentingnya akreditasi gudep, implementasinya dan tindak lanjutnya ke depan. Sebagai contoh untuk penentuan Peserta Lomba Tingkat V yang akan datang, pesertanya adalah Anggota Pramuka Penggalang yang berasal dari “Gudep Terakreditasi”. Berlanjut pemberlakuan yang sama untuk kegiatan yang pesertanya Pramuka Siaga, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kita yakin untuk tahun-tahun yang akan datang, persyaratan tersebut akan dipertajam dengan kalimat “minimal Gudep Berakreditasi B” dan/atau “tidak boleh Gudep Berakreditasi C apalagi D”.

“Peran, tugas dan tanggung jawab Kwartir Cabang dalam Akreditasi ini sangat besar dan menentukan. Kita sudah usulkan kepada Nasusumber Kwarnas agar yang dilatih dan di TOT jangan hanya Asesor saja, melainkan harus ada pertemuan khusus dengan menghadirkan Pengurus/Andalan Cabang, termasuk Pimpinan Gudep”. Jawaban dari pertanyaan tersebut hanya “agar ditindaklanjuti oleh Kwarda”, ungkap Khairul Koto.
Sementara Rina Mala Putri yang merupakan Pelatih Pembina Mahir Siaga dan yang telah berhasil menghantarkan Gudep SDN 05 Padang Tarok sebagai Gudep Unggul 3 Besar Tingkat sumatera Barat tahun 2019, memaparkan tentang proses, prosedur dan teknis Akreditasi Gudep serta keharusan Ketua Pimpinan Gudep mengisi potofolio Gudep.

Lebih jauh Rina Mala Putri mengungkapkan 9 Standarisasi akreditasi Gudep, mulai dari Data Keanggotaan (Aktif), Standar Administrasi Gudep, Standar Pengelolaan Gudep, Standar Kompetensi Pembina, Standar Kegiatan Gudep, Standar Pencapaian SKU/SKK/SPG, serta Standar Sarana Prasarana dan Pengalaman Pembina mengikuti kegiatan pada bidang Pendidikan, Sosial dan Keagamaan. Sedangkan yang terakhir adalah Penghargaan dan Prestasi.
 Usai penyajian materi Akreditasi Gudep, dilanjutkan dengan makan bersama dan shalat sebelum dilanjutkan dengan penyampaian dan pembahasan agenda rapat berikutnya. (#03.06.0002)

Komentar