Sebanyak 350 Anggota Pramuka Peduli Kwarcab Agam Bantu Pembersihan Material Bencana

Sebanyak 350 Anggota Pramuka Peduli Kwarcab Agam Bantu Pembersihan Material Bencana 

IV KOTO, kwarcabagam - Sebanyak 350 orang anggota Pramuka Peduli Kwartir Ranting IV Koto kwarcab Agam membantu pembersihan material banjir bandang di seputaran lokasi terdampak bencana, Selasa (14/05/2024) di IV Koto.

Demikian disampaikan Ketua Kwaran IV Koto Efrizal saat ditemui di lapangan dalam pelaksanaan gotong royong membantu pembersihan material banjir bandang.

*Kakwaran IV Koto bersama Kabigus*

Disebutkan Efrizal, sesuai surat edaran dari Kwartir Cabang terkait anggota Pramuka turut membantu meringankan beban warga masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang, maka kwartir ranting IV Koto mengambil inisiatif menyurati dan memberitahu seluruh anggota Pramuka yang berpangkalan di sekolah untuk turut membantu pembersihan material akibat banjir bandang yang terjadi Sabtu (13/05/2024) kemaren.

Tim Pramuka peduli SMAN 1 IV Koto dipimpin langsung kepala sekolah Drs Akmal menurunkan seluruh siswa yang disebar di seputaran tempat tinggal dan ditempat-tempat umum.

MAS Ponpes Syu'ib dipimpin langsung oleh Kamabigus Efnaliza, S.Pd dengan membawa siswa dan Anggota Pramuka 50 orang ditambah 100 nasi bungkus serta air minum, dan Tim pembersih dari SMAN 2 IV Koto dibawah pimpinan Hendri, S.Pd dengan membawa anggota Pramuka 30 orang.

Semua anggota Pramuka bergabung tim relawan yang datang ke lokasi bencana untuk membantu mengevakuasi material banjir bandang.

Adapun lokasi gotong royong yang dilakukan bersama tim gabungan lainnya adalah ruang kelas SDN 03 Koto Tuo, memindahkan kursi dan meja yang selamat ke tempat belajar sementara ke MDTA Muhammadiyah.

. *Anggota Pramuka peduli Agam ikut pindahkan buku dari kelas*

Memindahkan buku-buku dan dokumen yang bisa diselamatkan ke lokal sekolah yang selamat dari terjangan banjir. Membersihkan 2 rumah warga yang terkena musibah banjir, amun belum tuntas, kata Efrizal.

Diperkirakan butuh waktu 4 hari minimal untuk membersihkan rumah warga yang terkena dampak bencana dari material banjir, demikian ditbahkan Efrizal. (Yun.S)